SHAMPOO
2. 1 Bahan Utama
Fungsi utama sampo adalah untuk membersihkan rambut dari kotoran dan minyak. Bukan melembabkan atau melindungi warna rambut. Oleh karena itu sampo maengandung deterjen.Deterjen adalah kandungan utama dari shampoo. Bahan ini membuat sampo jadi berbusa bila ditambah air. Deterjen juga berguna mengobati kerusakan rambut dan mencegah rambut jadi kering. Mayoritas sampo mempunyai dasar deterjen ditambah penstabil kimia, pengawet, dan pelembab. Tapi sekarang banyak deterjen yang mengandung bahan kimia membahayakan. Salah satunya cationic, yang dapat mengiritasi mata.
Bahan utama pada sampo adalah surfaktan ( sabun dan detergent ). Sabun adalah garam dan asam lemak. Detergent yang digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan sampo memiliki sifat fisikokimia tersendiri yang umumnya tidak sepenuhnya searah dengan ciri sifat yang dikehendaki untuk sampo. Umumnya, detergent dapat melarutkan lemak dan daya pembersih kuat, sehinggga jika digunakan untuk keramas rambut maka lemak pada rambut dapat hilang, rambut menjadi kering, kusam dan mudah menjadi kusut, menyebabkan sukar diatur.
Sifat detergent yang terutama dikehendaki untuk sampo adalah kemampuan membangkitkan busa. Jenis detergent yang paling lazim diedarkan tergolong alkil sulfat, terutama lauril sulfat, juga alcohol monohidrat dengan rantai C 10 – 18.
Disamping itu detergent yang digunakan untuk pembuatan sampo, harus memiliki sifat berikut :
1. Harus bebas reaksi iritasi dan toksik, terutama pada kulit dan mata mukosa tertentu.
2. Tidak boleh memberikan bau tidak enak, atau bau yang tidak mungkin ditutupi dengan baik.
3. Warnanya tidak boleh menyolok.
Hasil reaksi antara lemak dan minyak hewan dan tumbuhan dengan alkali ( contoh : NaOH,KOH ). Kekurangannya antara lain yaitu tidak membentuk busa oleh air sadah, diatasi dengan penambahan chelating agent.
Ø Surfaktan
1. anionic
ü Gol. Alkyl benzene sulfonat
Misal : sodium dodecyl benzene sulfonate
ü Gol. Primary alkyl sulfat
Misal : triethanolamine lauryl sulfate
ü Gol. Secondary alkyl sulfat
Misal : lauryc monogliseride ammonium sulfate
ü Gol. Sarcosine
Misal : laurosyl sarcoine, cocoyl sarcosine
2. Kationik
Garam ammonium kuartener
Misal : Distearyl dimethyl ammonium chloride, dilauryl dimethyl ammonium chloride, cetyl trimethyl ammonium bromide.
3. Amfoterik
Misal : Miranol
4. Non ionic
Misal : Tween, Plironic F – 68
2.2 Zat Tambahan Sampo
Kondisioner merupakan pelengkap sampo yang mengandung pelembab. Pelembab ini dihasilkan dari lactroserum. Kandungan hydrolyzed keratin dalam kondisioner mampu memperbaiki rambut rusak. Kondisioner dengan pH 2,5 – 3,5 dapat membuat rambut tampak berkilau. Bagi yang sering memakai hair dryer disarankan untuk memilih kondisioner yang mengandung Thermal prefix. Memang ada sampo yang ditambahkan bahan lainnya. Tapi itu lebih ditujukan untuk membuat tampilan rambut lebih cantik. Bahan-bahan yang ditambahkan umumnya tidak berpengaruh terlalu besar kecuali bila yang ditambahkan itu henna atau urang-aring.
Zat tambahan sampo terdiri dari berbagai jenis zat, yang dikelompokkan sesuai dengan kesamaan fungsi yang diharapkan dalam formulasi sampo.
Ø Alkilbromida asam lemak
Digunakan untuk meningkatkan stabilitas busa dan memperbaiki viskositas. Zat ini merupakan hasil kondensasi asam lemak dengan monoetanolamina ( MEA ), dietanolamina ( DEA ) atau isopropanolamina yang sesuai. Zat ini juga menunjukkan sifat dengan mendispersi kerak sabun kalsium atau magnesium dan mencegah pergerakan kedua jenis sabun itu pada kulit kepala dan rambut.
Ø Lemak bulu domba , lanolin atau slah satu derivatnya, kolesterol, oleilalkohol, dan asetogliserida.
Digunakan untuk maksud memperbaiki efek kondosioner detergent dasar sampo yang digunakan, sehingga rambut yang dikeramas – sampokan akan mudah diatur dan memberikan penampilan rambut yang serasi.
Lanolin dan serbuk telor acapkali digunakan sebagai zat tambahan sampo dan dinyatakan khusus untuk maksud memberikan rambut berkilau dan mudah diatur.
Ø Asam Amino
Terutama asam amino esensial digunakan sebagai zat tambahan sampo dengan harapan setelah rambut dikeramas – sampokan, zat ini tetap tertinggal pada kulit kepala dan rambut, dan berfungsi sebagai pelembab, karena asam amino memiliki sifat higroskopik yang akan memperbaiki kelembaban rambut.
Ø Zat tambahan sampo lain
Terdiri dari berbagai zat, umumnya diharapkan untuk menimbulkan efek terhadap pembentukan dan dan stabilisasi busa, meliputi : zat golongan glikol, polivinilpirolidon, karboksimetilselulosa, dan silicon cair, terutama yang kadarnya lenih kurang 4 %
Ditambahkan kedalam sampo untuk menghasilkan sampo yang aman memiliki viskositas yang baik, busa yang stabil, dan dapat mengoptimalkan kerja detergent.
ü Opocifying agent
a. Bahan yang memberikan warna buram pada sampo
b. Penting pada pembuatan sampo jenis krim dan losio
Contoh : cetyl alkohol, stearyl alkohol, spermaceti, glycol monodistearate, magnesium stearate
ü Clarifying agent
a. Bahan yang digunakan untuk mencegah kekeruhan pada sampo
b. Terutama untuk sampo dengan bahan utama sabun
c. Penting pada pembuatan sampo cair ( liquid shampoo )
Contoh : butil alkohol, isopropil alkohol, etil alkohol, metilen glikol, EDTA
ü Foam builder
a. Bahan yang meningkatkan kualitas, volume, dan stabilitas busa
b. Membantu meningkatkan stabilitas dan efek kondisioner
Contoh : dodesyl benzene selfonate, lauoyl monoethanolamide
ü Conditioning agent
a. Merupakan bahan berlemak yang memudahkan rambut untuk disisir
b. Conditioning agent melapisi helai rambut halus dan mengkilap
c. Harus mudah dibilas, tidak meninggalkan rasa berminyak ( lengket ) dirambut
Contoh : lanolin, minyak mineral, telur, polipeptida
ü Thickening agent
a. Bahan yang digunakan meningkatkan viskositas shampoo
b. Kekurangan dapat membentuk lapisan film pada helai rambut
Contoh : gom akasia, tragakan, CMC, methocel
ü Chelating agent
a. Bahan yang mencegah terbentuknya sabun Ca atau Mg karena air sadah
b. Dapat digantikan oleh surfaktan non – ionik
Contoh : asam sitrat, EDTA
ü Preservotif
Bahan yang berguna melindungi sampo dari mikroba yang dapat menyebabkan rusaknya sampo.
Contoh : formadehid, etil alkohol, ester parahidroksibenzoat
ü Active agent
a. Antidandruff agent umumnnya bersifat antimikroba
b. Ditambahkan kedalam sampo dalam jumlah kecil
Contoh : Sulfur, asam salisilat, resorsinol, selenium sulfide, zink piriton
2.3 Penunjang Stabilitas
Bahan – bahan tertentu dapat ditambahkan kedalam sampo dengan tujuan menunjang stabilitas shampoo ( stability additive )
Ø Antioxidant
Mencegah perubahan warna dan bau sediaan akibat oksidasi
Ø Sensreen
Melindungi sediaan dari sinar matahari, contoh : Benzophenon
Ø Sespending agent
Contoh : veegum, bentonit
Ø pH control agent ( larutan dapar )
Mencegah perubahan warna dan bau sediaa akibat perubahan pH
Cosmetics additive
Bahan – bahan yang ditambahkan kedalam sampo dengan tujuan memperbaiki tampilan sampo ( cosmetics additive ), diantaranya :
ü Perfume
Campuran minyak atsiri atau sintetik.
ü Pewarna ( dye )
Pewarna yang digunakan harus terdaftar pada Federal food, Drug, and Cosmetics Act
ü Pearlescent pigments
2.4 Cara Pembuatan
a. Sampo Krim atau Pasta
Sebagai bahan dasar digunakan natrium alkilsulfat dari jenis alkohol rantai sedang yang dapat memberikan konsistensi kental. Untuk membuat sampo pasta dapat digunakan malam seperti setilalkohol sebagai pengental. Dan sebagai pemantap busa dapat digunakan dietanolamida minyak kelapa atau isopropanolamida laurat.
Detergent dipanaskan dengan air pada suhu kurang lebih 800 dalam panic dinding rangkaps sambil terus diaduk. Tambahkan zat malam, terus aduk lebih kurang 15 menit. Biarkan campuran ini pada suhu kurangg lebih 40 – 500 C. tambahkan parfum, aduk terus hingga homogen, lanjutkan pengadukan untuk menghilangkan udara. Wadahkan selagi panas.
b. Sampo Larutan
Jika digunakan akilolamida, mula – mula zat ini dilarutkan dalam setengah bagian detergent yang digunakan dengan pemanasan hati – hati. Kemudian tambahkan sisa detergent sedikit demi sedikit sambil terus diaduk, tambahkan zat warna yang telah dilarutkan dalam air secukupnya. Jika masih terdapat sisa air tambahkan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk untuk mencegah terjadinya busa.
c. Sampo Bubuk
Sebagai dasar sampo digunakan sabun bubuk, sedangkan sebagai pengencer biasanya digunakan natrium karbonat, natrium bikarbonat, natrium seskuikarbonat, dinatrium fosfat atau boraks. Sampo jenis ini dapat dikombinasi dengan zat warna alam hena atau kamomil, sehingga dapat memberikan sedikit efek pewarnaan pada rambut.
Agar pada air sadah dapat berbusa, sehingga bubuk sabun diganti dengan natrium laurilsulfat.
d. Sampo Emulsi
Sampo ini mudah dituang, karena konsistensinya tidak begitu kental. Tergantung dari jenis zat tambahan yang digunakan, sampo ini diedarkan dengan berbagai nama seperti sampo lanolin, sampo telur, sampo protein, sampo brendi, sampo susu, sampo lemon bahkan sampo strawberry.
Agar sampo berfungsi sebagaimana mestinya, sampo harus memiliki sifat sebagai berikut :
1. Sampo harus membentuk busa yang berlebih, yang terbentuk dengan cepat dan mudah dihilangkan dengan membilas dengan air.
2. Sampo harus memiliki sifat detergensi yang baik tetapi tidak berlebihan, karena jika tidak maka kulit kepala menjadi kering.
3. Sampo harus dapat mnenghilangkan segala kotoran pada rambut, tetapi dapat mengganti lemak natural yang ikut tercuci dengan zat lipid yang ada didalam komposisi sampo. Kotoran sampo yang dimaksud tentunya sangat komplek yaitu : secret dari kulit, kulit yang rusak, kotoran yang disebabkan oleh lingkungan dan sisa sediaan kosmetika.
4. Tidak mengiritasi kulit kepala dan mata.
5. Sampo harus dapat stabil. Sampo yang dibuat trasnparan tidak boleh menjadi keruh dalam penyimpanan. Viskositas dan pH-nya juga harus tetap konstan, sampo harus tidak terpengaruh oleh wadahnya ataupun jasad renik dan dapat mempertahankan bau farfum yang ditambahkan kedalamnya.
Zat pengawet yang lazim digunakan meliputi 0.2 % larutan formaldehida, 40 % garam fenilraksa. Kedua zat ini sangat beracun, sehingga perlu memperhatikan batas kadar yang ditetapkan pemerintah. Sedangkan parfum yang digunakan berkisar antara 0,3 % - 1,0 % tetapi umumnya berkadar 0,5 %
Contoh Formula Sampo Cair jernih
Coconut oil fatty acids 6,5 -
Coconut-oil - 15,0
Oleic acid 4,9 -
Olivw oil - 5,0
Castrol oil - 5,0
Potassium hydroxide (36%) - 12,0
Triethanolamine 3,31 -
Monoethanolamine 1,47 -
Potassium carbonat - 0,5
Polyoxyetthylene alkyl phenol 2,42 -
Propylene glycol 6,4 -
Glycerol - 3,5
Air 75,0 56,0
2.5 Macam – Macam Sampo
1. Liquid shampoo ( sampo Cair )
2. Lotion Shampoo ( Sampo Losio )
3. Crème paste Shampoo ( Sampo Pasta Krim )
4. Gel Shampoo ( Sampo Jeli )
5. Aerosol Shampoo ( Sampo Erosol )
6. Dry Shampoo ( Sampo Serbuk )
Berdasarkan jenis rambut, sampo dibagi menjadi :
Ø Sampo untuk rambut diwarnai dan dikeriting
Sampo ini sangat cocok untuk rambut yang dicat atau diberi warna atau dikeriting karena rambut cukup menderita dengan masuknya cairan kimia hingga ke akar rambut. Hal ini bisa mempengaruhi kondisi kesehatan rambut. Sampo jenis ini lebih lembut sehingga cocok untuk rambut yang telah melalui proses kimiawi.
Ø Sampo untuk memperjelas
Biasanya sampo ini mengandung acid atau asam yang didapat dari apel, lemon atau cuka yang berfungsi untuk menghilangkan residu atau sisa produk perawatan semacam creambath, foam, hairspray, wax, gel, dan produk lainnya yang tertinggal di kulit kepala. Jenis sampo ini sangat cocok digunakan saat rambut akan melalui proses kimiawi agar rambut dan kulit kepala benar-benar bersih. Dengan demikian proses kimiawi yang digunakan pada pengeritingan atau pewarnaan dapat diserap dengan baik.Karena unsur acid mengurangi minyak maka jenis shampo ini dapat membuat rambut menjadi kering jika digunakan terlalu sering. Jadi sebaiknya anda gunakan hanya satu kali seminggu.
Ø Sampo Penambah Volume
Jenis sampo ini mengandung protein yang membuat rambut terlihat lebih berisi atau tebal. Bila dipakai terlalu sering maka akan terjadi penumpukan residu atau sisa sampo sehingga mengakibatkan rambut terlihat tidak bersih.[ Jika rambut termasuk jenis rambut yang halus, lepek atau tidak mengembang, tipis maka bisa digunakan jenis sampo ini.Tetapi sebaiknya dihindari penggunaan yang terlalu sering.
Sifat sampo yang baik :
a. Harus dapat mencuci rambut dan kulit kepala dengan bersih dan tidak menimbulkan rangsangan
b. Harus mempunyai sifat detergent yang baik tetapi tidak membuat kulit kepala menjadi kering
c. Harus dapat menghasilkan rambut yang halus, mengkilat, tidak kasar, tidak mudah patah, serta mudah di atur
d. Harus memiliki konsistensi yang stabil, menghasilkan busa dengan cepat, lembut, dan mudah dihilangkan dengan pembilasan.
2.6 Cara Kerja Sampo
Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air, meningkatkan kemampuan air untuk membasahi kotoran yang melekat ( makin kecil nilai tegangan permukaan air, makin besar kemampuan air membasahi benda ). Surfaktan bergerak dibawah lapisan berminyak → mengangkat dan permukaan → partikel berbentuk bola.